Senin, 18 April 2011

celoteh ikan teri


Ngoceh saja
Dalam suatu hadist yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim ada kisah tentang seorang pelacur dimasa  lampau yang bertemu dengan seekor anjing yg hampir mati kehausan. Ia merasakan iba lalu berusaha memberinya air minum dengan cara menuruni sumur dan menceduk air dengan sepatunya. Singkat cerita, pelacur tersebut diampuni dosanya dan dimasukkan allah ke dalam surga karena perbuatannya tersebut. Pada hadist yang laennya, ada kisah pula soal seorang ahli ibadah yang kemudian masuk neraka karena menyiksa kucing dngan cara mengurung dan tak memberinya makan hinga mati kelaparan.
Saudara2ku, .........pada akhirnya semua orang akan menghadapi beratnya haari perhitungan dimana semua mua tntang diri kita akan ditinjau secara rinci. Besar kemungkinan banyak dari manusia yang tersilap daripada apa yang ada dalam dirinya. Sehingga bisa jadi ia tak sadar dengan dosa, kkejian, kelaliman, dan aneka penganiayaan terhadap diri sendiri.
Saudara2ku,.........antara kau dan mereka dengan berbagai taraf keimanan dan kesadaran yang berbeda sama-sama akan menghadapi penghisaban. Kau tak tahu siapa yang akan dinaungi. Kau tak tahu siapa pribadi yahg akan tenggelam dalam ketringatnya sendiri.
Saudara2ku,.........kau tak bisa berkilah bahwa kau yang paling lurus dalam beragama. Tentu saja, kita harus berusaha selurus2nya. Namun semua itu hanyaklah PENDEKATAN. Kalaulah kelurusan itu adalah kepastian yang mudah disepakati niscaya para sahabat pasca meninggalnya rasulullah saw tak akan ada satupun yang saling bertikai satu sama lain. Niscaya pula para ulama ahli Qur’an dan Hadist akan berada dikelomppok yang sama dan jauh dari perbedaan pendapat. Niscaya pula umat islam tak akan terpecah menjadi 73 golongan dimana hanya satu golongan yang selamat. Fatalnya kini semuanya mengaku sebagai golongan yang selamat tersebut dan menganggap golongan lain sebgai golongan yang 72(tidak selamat).
Saudara2ku,........Perpecahan ternyata adalah kepastian. Prbedaan telah menjadi sunatullah. Doa rasulullah saw agar umat ini dipersatukan, tidak saling bertengkar adalah diantara doa beliau  yang tak dikabulkan allah swt. Lalu kegolongan manakah kita berlabuh dan menjadi bagian?pilih mana saja dengan syarat menjadikan rahmat sebagai sebagian prinsip dalam bertindak. Dan Bersungguh-sungguhlah dalam mempelajari agama ini agar kita dapat meyakini sesuatu hal terkait agama ini dengan dalil yang haqul yakin, meskipun tetap saja akan terjadi perbantahan. Kata Bondan Prakoso,...Ya sudahlah.
Kawan dan lawan adalah realita dunia. Sebisa-bisanya kita berusaha, akhirnya kita adalah kawan dari sesuatu dan lawan dari sesuatu yang lain. Begitu pula orang lain. Pastinya sebagian akan menjadi kawan dan sebagian akan menjadi lawan bagi diri kita.
 Tahukah kamu bahwa sesungguhnya kehidupan dunia dan akhirat punya parameter eksistensi yang berbeda?Di dunia ini, eksistensi manusia ditentukan oleh kekuatan dirinya, kekuatan kelompoknya, atau juga kekuatan negaranya. Sama sekali bukan ditentukan perkara kebenaran. Kalupun ada, manusia hanya menjadikan kebenaran sebagai topeng bagi eksistensi kekuatan dirinya. Sama saja antara anak manusia dengan anak-anak binatang lainnya. Yang terkuat dan mungkin beruntunglah yang akan bertahan dan berkuasa. Sisanya mati.lihat saja di discovery channel.
Kalu di akhirat, eksistensi manusia ditentukan dnegan kebenarn yg tentu saja para meternya dibuat oleh penguasa akhirat yakni allah swt. Pendkatan kebenaran itu sendiri tak lain adalah selurus apa antara kita dnegan tuntunanNya yang telah ditetapkan dalam al islam. Penentu keselamatn manusia diakhirat ditentukan dengan setepat apa antara kita dan tuntunan  tersebut. Dan sama sekali bukan ditentukan dengan sebesar apa kekuatan manusia selama hidupnya didunia ini.
Azis bilang,”Ja..ja..ja..di...di..di...Gima...ma...ma...n..nna dong?”
Kalau ada manusia yang mngklaim bahwa diri dan kelompoknya adalah yang insya allah akan selamat di akhirat lalu kemudian ternyata benar-benar berusaha keras untuk mengikuti tuntunan-Nya yang termaktub dalam al quran dan sunnah dan dia tidak peduli dengan apapun akibat bagi eksistensi dirinya didunia, maka bisa jadi dia memang yg akan selamat. Tapi kalu ada yang mengklaim bahwwa diri dan kelompoknyalah yg akan selamat di akhirat, semntara langkah perbuatannya cenderung berlawanan dengan tuntunan, khususnya jauh dari sifat RAHMAT, bahkan hanya menjadikan tuntunan al islam sebagai legitimasi perbuatannya, maka bisa jadi tu orang/kelompok hanya ingin meraih eksistensi di dunia. Secara Sadar atau tidak sadar.
Saudara2ku,....kamu ngga bisa meraih akhirat dengan cara mencari dunia. Namun percayalah, kamu tetap akan dapat meraih bagian dunia yang telah ditakdirkan bagimu meskipun tujuan dan amalmu hanya untuk meraih akhirat.
Tra la la, Jaka Sembung? sudah dulu ya, Ga nyambung? Ya, namanya juga ngoceh saja.
Ampuni kami ya allah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bismillah